Di pelosok NTT tepatnya di Desa Baranusa, momen qurban tidak semeriah di kota-kota. Di sana, daging qurban adalah kemewahan yang mungkin hanya mereka rasakan sekali dalam beberapa tahun.
Di sini, kami jarang sekali merasakan daging qurban. Saat ada yang berbagi, itu menjadi kebahagiaan yang tak terlupakan bagi kami. ungkap salah satu warga
Rasa bahagia itu tak terbendung. Hal yang biasa kita rasakan saat Idul Adha ternyata sebuah kelangkaan bagi mereka di pelosok.
Terimaksih ya kak, akhirnya saya bisa makan daging biasanya ikan di laut. Semoga kambing ini jadi saksi di akhirat kelak. ungkap salah satu anak disana
Sebagian warga di Desa Baranusa, NTT ini mata pencahariannya sebagai nelayan. Sehari-hari mereka makan dari hasil tangkapan di laut.
Maka momen penyemelihan qurban ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu bagi mereka.
Mari jadikan kurban kita sebagai bukti ketaatan dan kepedulian terhadap sesama. Dengan berkurban di pelosok negeri, kita tidak hanya menunaikan ibadah tapi juga memberikan keempatan bagi saudara-saudara kita di pelosok untuk merasakan kurban.